Ketik Judul Artickel....

TERBENTUKNYA SIKLON

  Siklon tropis adalah badai dengan kekuatan besar yang tumbuh di perairan laut di sekitar daerah tropis dan subtropis dengan suhu permukaan air laut yang hangat.

Dilansir dari laman BMKG, Secara teknis, siklon tropis diartikan sebagai sebuah sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat.

Sistem ini memiliki wilayah perawanan konvektif dengan kecepatan angin maksimum mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya selama enam jam.

Siklon tropis yang terbentuk di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan memiliki ciri tersendiri.

Menurut BMKG, beberapa faktor berikut merupakan penyebab dari munculnya siklon tropis di suatu wilayah.

1. Suhu permukaan laut menjadi faktor utama yaitu minimal 26,5°C yang berlaku hingga kedalaman 60 meter.

2. Munculnya penanda wilayah konvektif kuat dengan terbentuknya awan Cumulonimbus yang menjulang tinggi sebagai penyebab badai, petir, dan angin.

3. Adanya faktor kondisi atmosfer lembab hingga ketinggian sekitar 5 kilometer. Atmosfer kering tidak menjadi penyebab munculnya siklon.

4. Fenomena terjadi dalam jarak sekitar 500 kilometer dari garis khatulistiwa. Hal ini karena siklon tropis jarang terbentuk di wilayah ekuator.

5. Adanya gangguan atmosfer berupa perubahan kondisi angin di dekat permukaan bumi yang tidak terlalu besar. Jika perubahan kondisi angin di dekat permukaan bumi terlalu besar justru siklon tropis tidak terbentuk dengan sempurna.

Proses Terbentuknya Siklon Tropis

Pembentukan siklon tropis mengikuti sebuah alur yang disebut daur hidup uang dibagi menjadi empat tahapan.

1. Tahap pembentukan

Tahap awal ditandai dengan gangguan atmosfer yang jika diamati dari citra satelit akan terlihat dengan adanya wilayah konvektif dengan awan-awan cumulonimbus.

Pada tahap ini, pusat sirkulasi belum terbentuk namun terkadang telah nampak sabuk perawanan berbentuk spiral.

2. Tahap belum matang

Tahap kedua dilihat dari wilayah konvektif kuat yang terbentuk lebih teratur dengan sabuk perawanan melingkar membentuk wilayah yang relatif bulat.

Tahap ini juga ditandai dengan tekanan udara permukaan yang turun mencapai kurang dari 1000 mb serta kecepatan angin maksimum yang meningkat hingga mencapai gale force wind (kecepatan angin ≥ 34 knot atau 63 km/jam).

Angin dengan kecepatan maksimum terkonsentrasi pada cincin yang mengelilingi pusat sirkulasi yang terpantau jelas dan mulai tampak terbentuknya mata siklon.

3. Tahap matang

Pada tahap ini bentuk siklon cenderung stabil dengan tekanan udara di pusat dan angin di sekelilingnya tidak mengalami fluktuasi berarti.

Pada citra satelit cuaca akan menunjukkan kondisi perawanan teratur dan lebih simetris sementara pada jenis siklon tropis yang lebih kuat akan dapat jelas terlihat adanya mata siklon.

Tahap ini biasanya akan bertahan kurang lebih 24 jam sebelum kemudian melemah, kecuali jika berada di wilayah yang mendukung perkembangannya.

4. Tahap pelemahan

Tahap ini juga disebut tahap punah di mana siklon akan mulai menghilang dan akan terjadi dengan cepat apabila siklon melewati wilayah yang tidak mendukung perkembangannya.

Dari citra satelit dapat diamati bahwa wilayah konvektif siklon tropis tersebut berkurang, dan sabuk perawanan perlahan menghilang.

Sejak tahap pembentukan hingga punah rata-rata siklon tropis akan membutuhkan waktu 7 hari, meski variasinya ada yang mencapai 1 hingga 30 hari.

Sumber : Kompas.com