Ketik Judul Artickel....

METODE LEADERSHIP

Cara Leadership di kelompokan kedalam kategori-kategori sebagai berikut :

  • Cara otoriter memiliki ciri-ciri pokok berikut ini :
1. Pemimpin menentukan segala kegiatan kelompok secara sepihak.

2. Pengikut sama sekali tidak diajak untuk Ikut Serta merumuskan tujuan tersebut.

3. Pemimpin terpisah dari dan seakan-akan tidak ikut dalam proses interaksi didalam kelompok tersebut.
  • Cara demokratis memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :

1. Secara musyawarah dan mufakat pemimpin mengajak warga atau anggota kelompok untuk ikut serta merumuskan tujuan-tujuan yang harus dicapai kelompok, serta cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

2. Pemimpin secara aktif memberikan saran dan petunjuk-petunjuk. 

3. Ada kritik positif, baik dari pemimpin maupun pengikut-pengikut.

4. Pemimpin secara aktif ikut berpartisipasi di dalam kegiatan-kegiatan kelompok.
  • Cara bebas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pemimpin menjalankan perannya secara pasif.

2. Penentuan tujuan yang akan dicapai kelompok sepenuhnya diserahkan kepada kelompok.

3. Pemimpin hanya menyediakan saran yang diperlukan kelompok.

4. Pemimpin berada ditengah-tengah kelompok, namun dia hanya berperan sebagai penonton.

Kepemimpinan  bisa dibedakan menjadi dua: 

1. Sebagai kedudukan, kepemimpinan merupakan suatu kompleks dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dapat dimiliki oleh suatu orang atau badan.

2. Sebagai proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau suatu badan, yang menyebabkan gerak dan warga masyarakat.

  • Sifat kepemimpinan
1. Resmi (formal leadership), yaitu kepemimpinan yang tersimpul didalam suatu jabatan.

2. Tidak resmi (informal leadership), yaitu kepemimpinan karna pengakuan masyarakat dan kemampuan seseorang untuk menjalankan kepemimpinan.

Berdasarkan mitologi indonesia Kepemimpinan yang baik tersimpul dalam Asta Brata yang pada pokoknya menggambarkan sifat-sifat dan kepribadiann dari delapan dewa. Ajaran-ajaraan tradisional seperti misalnya di jawa, menggambarkan tugas pemimpin melalui pepatah yang apabila diterjemahkan dalam.  Bahasa indonesia berbunyi sebagai berikut:

Di muka memberi tauladan

Di tengah-tengah membangun semangat 

Dari belakang memberi pengaruh 

Seorang pemimpin diharapkan dapat menempati ketiga kedudukan tersebut, yaitu sebagai pemimpin dimuka (front leader), pemimpin ditengah-tengah (social leader), dan sebagai pemimpin di belakang (rear leader).