Ketik Judul Artickel....

IKAN DATZ/TIGER FISH

 Tiger Fish atau Datz merupakan salah satu ikan hias yang tergolong agresif bahkan tergolong sebagai ikan predator dan ikan ini dapat tumbuh 18inci di alam liar, ikan ini dapat hidup dengan umur 15 tahun. 

Ikan hias dengan ciri-ciri berwarna kuning dan mempunyai bar hitam di tubuhnya ini harganya lumayan mahal lho. Yang pasti harga mahal, ikan ini sangat cantik untuk menghias aquarium/Super mega tank. Mari kita lanjut mengenal ikan Datz/Tiger fish

Jenis-jenis ikan Datz :

1. Datz borneo sama dengan Datz Sumatra hanya berbeda habitatnya atau label penjual saja. Datz Borneo berhabitat di perairan Kalimantan. Sama-sama jenis datnioides microlepis dan sama-sama berasal dari indonesia. Harga ikan Datz Borneo berkisar 30 ribu- 50 ribu ukuran kuku 1-2 cm. Ukuran 10 cm berikasar 100 ribu.

Datz Borneo







2. Datz NTT Thailand atau nama latin Datnioides Polota merupakan salah satu jenis ikan Datz yang habitatnya tidak hanya berada di negara Thailand tapi juga ada di India, Myanmar, Malaysia, Indonesia dan Singapore. Datz silver mempunyai ciri-ciri agak pucat dan mempunyai bar hitam yang tipis. Harga ikan datz NTT Thailand atau datz silver ini berkisar 5-10cm di harga 250 ribu-300 ribu.

Datz Thailand







3. Datz NGT Papua ini berasal dari Papua New Guinea termasuk jenis datnioides campbelli. Datz Papua salah satu Datz yang banyak disukai orang karena warnanya yang unik dan lorengnya yang sangar, Datz papua mempunyai sifat yg lebih aggresif dibanding dengan Datz lain. Harga Datz Papua pun tergolong tinggi yaitu berkisar 300 ribu ukuran 5cm.

Datz Papua






4. Datz Sumatra termasuk jenis datnioides microlepis yang tersebar di pulau Sumatera di Indonesia. Datz  Sumatera mempunyai kemiripan dengan Datz Borne dari Kalimantan. Cara membedakan Datz Sumatera dan Datz Borneo ialah dari warnanya Datz Sumatra lebih kuning sedangkan Datz Borneo lebih ke orange. Harga ikan Datz Sumatera berkisar 80 ribu-150 ribu ukuran 1-2 cm. Ukuran 10 cm bisa mencapai 300 ribu keatas.








Umpan Datz/ Tiger Fish

1. Udang

2. Cacing sutra beku

3. Katak sawah (untuk meningkatkan bobot ikan) 

4. Jangkrik

5. Ikan Cere

Penyakit ikan datz yang diwaspadai:

1. Penyakit non infeksi

Keracunan dan kekurangan gizi adalah salah satu contoh penyakit non infeksi yang dapat ditemukan pada budidaya ikan sumatera (Puntius tetrazona). Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ikan sumatera (Puntius tetrazona) mengalami keracunan, yaitu pemberian pakan yang kualitasnya kurang baik atau terjadinya pencemaran air pada media budidaya akibat tumpukan bahan organik yang berlebihan dan tidak dapat ditoleransi oleh ikan sumatera (Puntius tetrazona). Sedangkan kekurangan gizi pada umumnya dapat disebabkan oleh pemberian pakan tambahan yang kurang bermutu. Tanda-tanda ikan patin siam yang mengalami keracunan dapat dilihat dari tingkah lakunya yang berenang megap-megap di permukaan air. Sedangkan penyakit akibat kekurangan gizi dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang kurus, kepala relatif besar dan gerakannya kurang lincah serta warnanya yang tidak cerah. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan jika ikan sumatera mengalami keracunan adalah dengan memberikan pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan dan kondisi lingkungan budidaya tetap dalam keadaan normal. Sementara itu, guna mencegah terjadinya kekurangan gizi pada ikan sumatera, maka pakan sebaiknya diberikan dalam jumlah yang cukup dan memiliki kandungan protein yang tinggi serta dilengkapi dengan kandungan vitamin dan mineral.

2. Penyakit infeksi

a. Parasit

Penyakit ikan sumatera (Puntius tetrazona)akibat serangan organisme parasiter adalah penyakit bintik putih (white spot). Penyakit ini terjadi akibat infeksi Ichthyoptirius multifiliis yang tergolong ke dalam hewan parasit.

Parasit ini sering dijumpai hidup berkoloni di lapisan lendir kulit, sirip dan lapisan insang. Karena warnanya putih, maka penyakit ini sering disebut bintik putih. Gejala serangannya dapat dicirikan dengan adanya bintik-bintik putih di bagian tubuh tertentu dan ikan berenang tidak normal. Untuk menanggulangi infeksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan formalin yang mengandung Malachite Green Oxalat (MGO) sebanyak 4 gram/liter air. Pencegahan pada ikan patin siam yang berukuran besar dapat dilakukan dengan perendaman selama 24 jam dalam larutan MGO dengan dosis 10 ml/m3 air yang dilakukan seminggu sekali.

b. Bakteri

Penyakit bakteri yang dapat menyerang ikan ikan sumatera (Puntius tetrazona) adalah Aeromonas sp dan Pseudomonas sp. Bakteri ini menyerang bagian perut, dada dan pangkal sirip yang disertai dengan pendarahan. Jika terserang, lendir di tubuh ikan akan berkurang serta tubuh terasa kasar saat diraba. Jika ikan sumatera yang telah terserang cukup parah, maka tindakan yang perlu dilakukan adalah dengan memusnahkan ikan tersebut agar tidak menulari ikan-ikan lainnya. Sedangkan jika penyakit ikan tersebut belum parah, maka dapat dilakukan pengobatan dengan cara perendaman dalam larutan PK (Kalium Permanganat) dengan dosis 10-20 ppm selama 30-60 menit. Selain itu, cara pengobatan lain yang dapat dilakukan adalah dengan merendam ikan dalam larutan Nitrofuran sebanyak 5-10 ppm selama 12-24 ataupun dalam larutan Oxitetrasiklin sebanyak 5 ppm selama 24 jam. Selain dengan cara perendaman, pengobatan dapat pula dilakukan dengan cara mencampurkan obat-obatan di dalam makanan (pakan) ikan setiap kali konsumsi. Adapun obat-obatan yang dapat digunakan adalah Chloromycetin sebanyak 1-2 gram/kg makanan .

c. Jamur

Selain parasit dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada ikan, jamur juga merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat mengganggu kesehatan ikan sumatera (Puntius tetrazona). Penyakit ini biasanya terjadi akibat adanya luka yang terdapat pada tubuh ikan. Penyebab luka tersebut kemungkinan terjadi karena penanganan yang kurang baik saat pemanenan dan pengangkutan. Jamur yang biasa menyerang ikan patin siam adalah dari golongan Achlya sp dan Saprolegnia sp. Ciri-ciri ikan sumatera (Puntius tetrazona) yang terserang penyakit jamur adalah adanya luka di bagian tubuh, terutama pada tutup insang, sirip dan bagian punggung. Bagian-bagian tersebut ditumbuhi jamur berupa benang-benang halus seperti kapas berwarna putih hingga kecokelatan. Pencegahan penyakit akibat jamur dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan ikan serta menjaga kondisi tubuh ikan tersebut agar tidak mengalami luka pada bagian tubuh. Jika ikan sumatera (Puntius tetrazona)telah terserang penyakit akibat serangan jamur maka dapat dilakukan perendaman di dalam larutan Malachite Green Oxalat (MGO) dengan dosis 2-3 gram/m3 air selama 30 menit. Agar ikan sumatera (Puntius tetrazona) tersebut benar-benar sembuh, maka pengobatan dapat diulangi sampai tiga hari berturut-turut.